Dosa Isteri Kepada Suami Menyebabkan Allah Murka

Inilah 14 Dosa Isteri Kepada Suami Penyebab Murka Allah Dan Diba kar Di Neraka | Agama Islam sudah mengatur semuanya tentang kewajiban seorang isteri terhadap suaminya.

Firman-firman Allah dan hadits Rasulullah menjadi rujukan bagi umat Islam. Jangan melanggar apa yang sudah diatur dan sesuai syariat apalagi sampai membuat peraturan-peraturan sendiri.

Sekarang tidak sedikit dijumpai seorang isteri yang membangkang kepada suaminya, berkelakuan tidak baik terhadap suaminya, bahkan ada sampai memaki suaminya.

Padahal suaminya merupakan seseorang lelaki yang soleh, baik akhlaknya, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Tidak salah perempuan lebih banyak menjadi penghuni neraka.

Sabda Rasulullah SAW :
“Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita, disebabkan mereka kufur“.Ditanyakan: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau bersabda:
“Mereka kufur kepada suami, kufur terhadap kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata:
‘Aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu“ (HR : Bukhari dan Muslim).


Berikut ini ulasan dosa istri terhadap suami yang menjerumuskan isteri ke neraka:

1. Mengabaikan suami sebagai pemimpin rumah tangga

Rumah tangga dipimpin oleh suami dengan segala peraturan yang sesuai dengan ajaran Islam dan Rasulullah SAW. Sudah seharusnya isteri menuruti semua bentuk peraturan atau perintah suami.

Rasulullah menggambarkan seandainya seorang suami memerintahkan suatu pekerjaan berupa memindahkan bukit merah ke bukit putih atau sebaliknya, maka tiada pilihan bagi isterinya selain melaksanakan perintah suaminya.

2. Menentang perintah suami.

Didalam rumah tangga sudah kewajiban seorang isteri untuk mematuhi suami dan taat kepada suami. Istri juga harus menuruti perkataan suami baik larangan atau suruhan asal masih dalam hal kebaikan.

Sabda Rasulullah : ” Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Dari hadits dapat disimpulkan isteri harus taat kepada suaminya dengan mengharap ridha Allah SWT. Namun, kewajiban kepada Allah SWT tetap paling utama.

3. Menolak untuk bergaul dengan suami (hubungan suami isteri).

Allah sudah mengatur manusia berpasangan dan untuk memperoleh keturunan, pasangan lelaki dan perempuan diikat dalam sebuah pernikahan yang sah sesuai dengan syariat Islam.

Dengan demikian pasangan tersebut sudah halal dan saling melengkapi untuk mempunyai keturunan.

Didalam Islam seorang isteri yang menolak ajakan suami untuk bergaul, bererti ia (isteri) membuka pintu laknat dari Allah terhadap dirinya.

4. Tidak menemani suami tidur.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda : ” … Bila seorang isteri semalaman tidur terpisah dari ran jang suaminya, maka malaikat melaknatnya sampai Subuh.”

Jika seorang isteri ingin tidur sendirian atau ingin menemani anak-anaknya yang masih kecil. Ia harus meminta izin suami terlebih dahulu.

5. Memaksa dan memberatkan beban suami dalam mencari nafkah.

Kewajiban suami adalah mencari nafkah (rezeki) yang halal untuk memenuhi kecukupan rumah tangganya.

Tugas suami hanyalah mencari dan Allah SWT sudah mengatur semuanya baik sedikit maupun lebih.

Sebagai isteri jangan pernah sama sekali memaksa lebih dari suami. Terimalah pemberian suami selagi cukup untuk menghidupi.

Itulah rezeki yang halal yang dibawa pulang kerumah oleh suami. Dan rezeki tersebut sungguh besar keberkahan dibandingkan rezeki tidak halal.

6. Tidak mahu (tidak pernah) berdandan didepan suami.

Dalam Islam isteri hanya diperbolehkan hanya berdandan, mempercantik diri atau berhias hanya kepada suaminya saja. Sehingga suami semakin cinta dan sayang kepada isteri dengan mengharap redha Allah SWT.

7. Menjerumuskan suami kedalam hal-hal dilarang Allah SWT.

Seorang isteri yang menjerumuskan suami ke hal-hal yang tidak benar dan tidak sesuai syariat Islam, ini akan mengantarkan mereka berdua ke neraka.

Isteri yang salehah tentunya selalu menjadi pendamping bagi suami yang baik. Bersama-sama beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

8. Mengetepikan kepentingan suami kerana kepentingan lain.

Dari Aisyah ra, ujarnya : saya bertanya kepada Rasulullah SAW . : ” Siapakah orang yang mempunyai hak paling besar terhadap seorang wanita?” Sabdanya : ” Suaminya”.

Saya bertanya : ” Siapakah orang yang paling besar haknya terhadap seorang lelaki. ” Jawabnya : “Ibunya”. (HR.Bazaar dan Hakim; Hadits hasan)

Dari hadits diatas dapat diambil kesimpulan seorang Isteri terlebih dahulu mementingkan suaminya dibandingkan Ibunya atau ayahnya. Isteri harus meminta izin suaminya jika ingin memenuhi kepentingan orang tuanya.

Redha Allah , ridha suami, Syurga isteri mengalir dari suami.

9. Keluar dari rumah tanpa seizin (pengetahuan) suami.

Dalam Islam seorang isteri menjadi pendamping suami, dimana sudah tugasnya mengurus rumah tangga. Jika isteri ingin pergi keluar rumah untuk keperluan apapun itu harus dengan izin dari suami.

Bagaimana jika pergi tanpa izin ?

Jika pergi tanpa izin bererti isteri sudah melanggar apa yang diajarkan oleh Islam. Dengan demikian dia derhaka kepada Suami. Dan ia berdosa.

10. Lari dari rumah suami tanpa suami tahu ke mana

Rasulullah s.a.w bersabda :
“Dua golongan yang sholatnya tidak bermanfaat bagi dirinya yaitu hamba yang melarikan diri dari rumah tuannya sampai ia pulang; dan istri yang melarikan diri dari rumah suaminya sampai ia kembali.” (HR. Hakim, dari Ibnu ‘Umar)

11. Menerima tamu laki-laki yang dibenci oleh suami.

Dalam sebuah Hadits, Rasulullah telah menegaskan bahwa seorang istqeri diwajibkan memenuhi hak-hak suaminya. Diantaranya yaitu :

a. Tidak mempersilakan siapapun yang tidak disenangi suaminya untuk menja mah tempat tidurnya.

b. Tidak mengizinkan tamu masuk bila yang bersangkutan tidak disukai oleh suaminya.m(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, Hadits hasan sahih)

12. Tidak menolak jamahan (disentuh) oleh lelaki Lain.

“…. maka wanita-wanita yang shalih itu ialah yang taat lagi memelihara (dirinya dan harta suaminya) dikala suaminya tidak ada sebagaimana Allah telah memeliharanya…” (QS. An-Nisaa’ (4) ayat 34).

Rasulullah menjelaskan bahwa seorang isteri yang membiarkan dirinya dijamah lelaki lain boleh dice raikan.

Hal tersebut sangat besar dosanya dan sudah durhaka kepada suami. Allah akan menurunkan azab jika berbuat demikian.

13. Tidak mahu merawat ketika suami jatuh Sakit.

Seperti penjelasan diatas, kepentingan seorang suami harus didahulukan. Jika isteri menolak merawat suami ketika sakit dengan alasan apapun bahkan sekalipun orang tuanya sedang sakit juga, maka sudah kewajiban bagi isteri merawat suaminya.

14. Puasa sunnah tanpa izin saat suami berada di rumah.

Dari Abu Harairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Seorang isteri tidak halal berpuasa ketika suami ada di rumah tanpa izinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits tersebut sangat jelas, berpuasa sunnahpun harus dengan seizing suaminya ketika suami berada di rumah.

Sahabat renungan islam dimanapun sahabat berada, khususnya kepada perempuan (yang sudah memiliki suami). Taat dan patuhi perintah suamimu jika masih dalam batas-batas syariat Islam.

Jangan pernah sampai suamimu menangis karena kelakuanmu, itu akan mendatangkan azab dari Allah.

Minta maaflah kepada suamimu dan mohon ampunan kepada Allah SWT jika dirimu (isteri) pernah bersalah walaupun hanya sedikit saja.

Jika ada sesuatu hal yang berkaitan dengan rumah tangga (permasalahan dengan suami) jangan jadikan media social untuk bercurhat, jangan cerita kepada orang lain.

Minta petunjuk kepada Allah SWT. Jazakumullah.

Apa Pendapat Anda? Dah Baca, Jangan Lupa Komen Dan Share Ya. Terima Kasih!

Akhbarkini